Tentang"CINTA"

Berbincang tentang cinta sungguhlah takkan pernah ada habisnya. Ini dikarenakan cinta menyangkut aspek emosi manusiawi dan punya pelbagai ragam ekspresi. Oleh karenanya cinta bersifat timbul tenggelam menuruti ritme hidup seorang manusia. Jadilah pekerjaan merawat cinta adalah hal yang lebih memberatkan ketimbang menumbuhkannya. Sederhanya, mencintai lebih sulit daripada dicintai, walau manusia, khususnya dizaman modern dewasa ini justru beranggapan sebaliknya.

Menurut Erich Fromm. Ada gangguan psikologis yang dialami manusia modern dewasa ini dikarenakan kegagalan mereka untuk dicintai. Semakin berupaya keras untuk dicintai, semakin besar pula kekecewaan yang didapatkan.mereka pun larut dalam penderitaan. Tidak sedikit yang memutuskan untuk tidak ingin mencintai, bahkan melakukan bunuh diri. Mustahil mendapatkan kecintaan dari seluruh manusia, karena niscaya selalu saja ada yang membenci orang lain. Dua hal yang mengelilingi kehidupan manusia adalah yaitu yang membenci dan mencintai dirinya.

Untuk dapat dicintai, orang-orang biasanya menempuh berbagai macam cara. Pertama, ini biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki yaitu dengan menunjukkan pangkat, harta, dan status social mereka ditengah masyarakat, berikutnya adalah yang sering digunakan oleh kaum wanita, yakni dengan mempercantik diri dengan merawat tubuh, pakaian, dan sebagainya. Ada lagi cara yang sering dilakukan baik oleh lelaki maupun perempuan adalah mencoba bersikap sopan santun, suka menolong dan berkomunikasi dengan menarik. Ini sama dengan cara agar menjadi popular sekaligus mengundang daya tarik seksual.

Sehubungan dengan hal diatas ada buku menarik yang berjudul Mismeasures Women atau kesalahukuran perempuan. Buku ini menceritakan bahwa sepanjang sejarah, tolok-ukur kecantikan wanita ternyata ditentukan oleh laki-laki. Di era Rennaisans atau diabad pencerahan dieropa, lukisan-lukisan menggambarkan wanita telanjang dengan gumpalan lemak ditubuhnya. Wanita-wanita pun dimasa itu beramai-ramai menggemukkan tubuhnya dengan berbagai macam cara, bahkan dengan obat-obatan yang bisa membahayakan dirinya.hal ini bertolak belakang dizaman sekarang yang beranggapan bahwa tubuh yang paling ramping adalah yang tercantik, maka wanita saat ini banyak melakukan program melaparkan diri dan puasa khusus atau diet.

Penyakit ingin dicintai tentunya hanya dapat disembuhkan dengan belajar mencintai. Kebahagiaan sejati hanya akan didapatkan dengan apa yang kita cintai. Dicintai tidak akan pernah mendatangkan kebahagiaan sebab itu hanya bersifat sementara atau temporer. Seorang pria atau wanita yang berupaya untuk mendapatkan cinta pasangannya akhirnya menemui kenyataan bahwa cinta pasangannya itu datang dan pergi.pasangannya tak akan mencintai dia seumur hayat. Ada momen dimana cinta pasangannya itu surut, bahkan lenyap sama sekali. Demikian pun dengan hubungan cinta suami-istri yang juga kekal. Cinta manusia takkan akan pernah abadi.

Para public figure macam artis, politisi, bahkan mubaligh juga turut menjadi korban. Mereka berusaha untuk meraih kecintaan Para artis berusaha semaksimal mungkin berpenampilan menarik dan cantik untuk meraup banyak fans, banyak politisi mengumbar janji-janji palsu kepada masyarakat, para mubaligh dengan pesona wajah, dan tutur kata berusaha meraih simpati ummatnya, tapi seiring waktu mereka pun harus kecewa. para fans beralih kepada artis yang lebih muda dan cantik, masyarakat tak lagi percaya pada politisi penjual janji-janji palsu, dan mubaligh juga harus kehilangan predikat kepopulerannya

Belajar mencintai bukanlah suatu hal yang gampang, sebab lingkungan serta system pengetahuan yang ada sekarang hamper semuanya mengajarkan bagaimana cara agar dapat dicintai. Tengoklah buku-buku bertemakan cinta yang beredar di toko, kebanyakan buku itu mengajarkan bagaimana cara-cara agar dicintai suami atau istri, pacar, rekan, atau atasan di tempat kerja. Belum lagi selama ini kita menganggap mencintai itu adalah suatu kecelakaan. Jatuh cinta adalah kecelakaan