Kebusukan

Ini tentang sebuah kebusukan dunia, kebusukan birokrasi, kebusukan persahabatan, kebusukan cinta, bahkan kebusukan memaafkan
.
.
.
tentang kebusukan birokrasi…

satu kalimat

LPPM(Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) BUSUK

.

.

.

Tentang kebusukan persahabatan…
bagaimana seorang sahabat tega mengkhianati sahabat lainnya
menusuknya dari belakang
membohongi
menyakiti seorang ’sahabat’
-
apa arti sahabat bagimu?
sahabat adalah yang nomer dua setelah keluarga,katamu
-
ada juga seorang sahabat, yang tak bisa dipercaya
diceritakan semua yang diketahuinya ke ’sahabat-sahabatnya’ yang lain
aku kehilangan rasa percayaku
apa ada orang yang bisa dipercaya di bumi ini?
kau bilang kau bisa dipercaya
oke, aku mulai percaya pada seorang ’sahabat’ yang tak mau kuanggap sahabat
dan dia membohongiku…
aku semakin kehilangan rasa percaya kepada ’sahabat’
dan sekali lagi, ini tentang ‘persahabatan’ bukan cinta
.
.
.
tentang kebusukan cinta…
ketika kata cinta begitu sering diucapkan
kata sayang mengalir begitu mudahnya
padahal hati tak yakin akan apa yang dirasakan
lalu sayang berubah menjadi sakit
cinta berubah menjadi luka
mencintai dengan melukai?
berbalas menyakiti?
memuakkan
hanya menonton pun aku sudah sedemikian muaknya
orang2 seperti inilah yang merubah image cinta menjadi sampah
hmmm… aku termasuk di dalamnya?
mungkin
dan semakin jauh aku tau cerita ini, aku semakin muak dengan yang namanya cinta
memang, jumlah wanita di bumi ini semakin banyak dan lelaki semakin sedikit
tapi apa itu bisa menjadi dasar seorang lelaki menyakiti hati wanita, dan bukan hanya SATU orang wanita
enak betul ketika dia bosan dengan pasangannya dia udah punya cadangan,
atau ketika ada masalah dengan pasangannya dengan mudah dia mempunyai seorang ‘pacar’(kau yang bilang begitu) untuk menghiburnya
atau ketika sakit hati karena pasangannya, dengan mudah dia memanfaatkan wanita lain untuk membalas sakit hati ke pasangannya?
aku lihat, aku tahu, tahu terlalu banyak malah,
dan aku semakin muak dengan makhluk yang bernama laki-laki yang bersikap seperti itu
.
.
.
Tentang kebusukan memaafkan…
-
aku sudah memaafkannya, tapi aku tak bisa menghilangkan rasa sakit ini dari hatiku, katamu
-
dan aku juga pernah berkata begitu kepadamu
oke, aku tahu aku salah
KITA TAK BENAR2 SUDAH MEMAAFKAN SESEORANG SAMPAI TAK ADA DENDAM LAGI, SAMPAI TAK ADA SAKIT HATI LAGI
dan pernyataanmu di atas, bukan melegakan, malah semakin membuat tak enak orang yang sudah menyakitimu
KAU TAK BENAR2 MEMAAFKANNYA!
dan kau tak akan bisa memaafkannya sampai tak ada lagi sakit hati yang kau rasakan
dan, JANGAN KAU UNGKIT2 LAGI SALAHNYA jika kau memang benar2 memaafkan
apalagi sampai MEMBALAS PERLAKUANNYA
-
tak adil kalo kamu gak mau ngerasain sakit yang sama
-
kau bilang memaafkannya, tapi mengapa kau membalas perlakuannya?
oke, mungkin kau tak tahu bagaimana cara menyembuhkan luka?
bukannkah membaca ayat2nya menyembuhkan?
bukankan ketika kau beribadah, itu menyembuhkan?
bukankah ketika kau sujud, itu menyembuhkan?
atau tetap kau bawa semua dendammu ketika menemuiNya?
jadikan ibadahmu sebagai penyembuh hatimu, teman
.
.
.
AKU MEMAAFKANMU, DAN SUDAH TAK ADA LAGI SAKIT HATI ITU, SEMOGA KAU MEMAAFKANKU, MEMAAFKAN DIA JUGA DAN TAK ADA LUKA LAGI DI HATIMU


Sumber:....????